Jika dari awal pembangunan masjid sudah direncanakan menggunakan kubah enamel, maka kontruksi yang diperlukan untuk penyangga kubah lebih ringan, hal ini berdampak pada jumlah pilar penyangga yang berkurang, menghemat biaya pembangunan dan membuat ruangan masjid menjadi lebih luas






Proses Pembuatan Kubah

Desain
Menggunakan komputer dengan perangkat lunak STAAD3 untuk mengoptimalisai material sesuai pembebenan yang terjadi. Output dari proses ini selanjutnya diolah untuk mendapatkan dimensi komponen yang sesuai.
1.Pembuatan rangka kubah masjid
2.Detail pembuatan kubah masjid
3.Spesifikasi kubah masjid

4.Gambar tampak ornament panel

PEMBUATAN RANGKA

Rangka Atap Space Frame
Struktur ruang atau biasa dikenal dengan space frame adalah system struktur yang saat ini banyak sekali digunakan. Hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki system struktur ini seperti ringan dan mempunyai kekuatan yang besar. Menggunakan system struktur space frame yang ringan, kuat, indah dan fleksibel bangunan dengan bentang lebarpun dapat diatapi sekalipun tanpa menggunakan kolom tengah.
Aplikasi Digunakan pada struktur atap, jembatan, menara, kubah, kanopi, interior dan sebagainya
Keuntungan
Selain ringan keuntungan system struktur ini adalah :
1. Mampu dipakai pada atap bentang lebar, tanpa kolom tengah.
2. Pemasangan relatif cepat.
3. Perawatannya mudah.
4. Ukuran lebih presisi karena produksi dikerjakan dengan mesin.
5. Tampilan struktur bagus diekspose.
6. Sangat awet.
Komponen Struktur
Terbagai atas beberapa bagian :
1. Support, dipasang menggunakan angkur pada kolom atau balok.
2. Member, atau batang dari pipa baja pada ujung-ujungnya
dilengkapi connector cone dan hexagon atau bottle serta baut.
3. Balljoint, merupakan titik pertemuan antara ujung-ujung batang.
Terbuat dari baja mutu tinggi
Fabrikasi
Dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin modern yang terkomputerisasi dan didukung tenaga terampil berpengalaman, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai tingkat presisi yang tinggi.
Finishing
Dapat dipilih beberapa alternatif, misalnya Hotdip Galvanised, pengecatan (bisa powder coating atau cat biasa), pemolesan (stainless steel), dan sebagainya. Untuk struktur yang sangat terpengarauh oleh iklim, finishing dianjurkan menggunakan Hotdip Galvanised.
Pemasangan
Komponen-komponen struktur ini sangat mudah dipasang dilapangan karena hanya diperlukan penyetelan baut. Tidak ada lagi pekerjaan pengelasan ataupun pengecoran.
1. PERSIAPAN BAHAN/MATERIAL
Bahan-bahan yang akan difabrikasi (pipa, hollow, dsb) disiapkan, dibersihkan dari kotoran, dan diperiksa sesuai spesifikasi yang disyaratkan (ukuran, ketebalan, dll).
2. PENGEROLAN
Untuk mendapatkan kelengkungan yang diinginkan, rangka di roll menggunakan mesin roll. Membentuk kelengkungan dilakukan secara bertahap agar bentuk yang dihasilkan lengkung sempurna dan tidak terjadi patahan/tekukan.
3. PENYETELAN RANGKA LENGKUNG
Rangka yang telah diroll, diperiksa ukurannya dan disetel sesuai kelengkungan yang direncanakan.
4. RANGKA SEKUNDER PENUTUP ATAP
Rangka sekunder penutup atap diproduksi diworkshop dengan tahapan:
1. Pengerollan untuk bagian rangka sekunder yang berbentuk lengkung disesuaikan kelengkungan atap.
2. Pemasangan plat-plat tumpuan rangka sekunder pada rangka primer serta plat dudukan panel ornamental penutup atap (untuk panel enamel).
3. Rangka sekunder digalvanis untuk memberi perlindungan terhadap karat sebelum dikirim ke lokasi proyek. Pelapisan galvanis pada rangka dilakukan dengan system Hot Dip Galvanis (celup) agar seluruh bagian rangka tertutup lapisan anti karat.
PEMBUATAN PANEL ORNAMENTAL
1. PEMOTONGAN PLAT
a. Plat low carbon steel dengan ketebalan 1.2 mm, yang masih berupa coil, dipotong-potong menjadi bentuk lembaran.
b. Plat lembaran dipotong sesuai ukuran untuk membentuk panel yang diinginkan. Proses potong plat dilakukan menggunakan mesin potong hidrolis.
c. Bagian tepi plat digerinda agar rapi dan tidak tajam.
2. TEKUK PLAT
Plat yang telah selesai dipotong menurut ukuran panel, ditekuk menggunakan mesin tekuk (bending) membentuk panel atap sesuai ukuran yang direncanakan. Penekukan harus rapi dan sudut tekukan tidak boleh terlalu tumpul.
3. FINISHING BENTUK PANEL
Panel yang telah dipotong dan tekuk, dilas pada bagian sambungan sudut-sudutnya. Hasil pengelasan yang masih kasar dirapikan dan dihaluskan dengan gerinda.
4. PEWARNAAN PANEL (ENAMELLING)
Proses enamelling panel dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Pencucian, dilakukan hingga plat bersih dari kotoran, minyak maupun karat. Proses pencucian ini terdiri atas beberapa tahapan mulai dari penggunaan bahan kimia hingga air bersih. Plat yang dihasilkan harus benar-benar bersih termasuk dari sisa bahan kimia pembersih.
b. Pelapisan warna, dilakukan dengan metode celup (dipping) atau semprot (spraying) sesuai warna yang diinginkan. Ada 2 tahapan pewarnaan yaitu: Tahap ground coat (lapisan dasar) serta tahap cover coat (lapisan penutup). Ground coat berwarna hitam sedangkan cover coat adalah warna sesuai yang diinginkan/akan ditampilkan.
c. Pemanasan, dilakukan pada panel yang telah diwarna dengan oven yang diatur pada suhu mencapai 830o C. Pemanasan dilakukan 2 kali yaitu setelah panel tertutup ground coat dan setelah tertutup cover coat. Oven yang digunakan menggunakan system pemanasan bertahap (menggunakan ban berjalan) dengan pintu masuk dan pintu keluar berbeda, untuk mendapatkan kualitas enamel yang baik dan bermutu tinggi. Pemanasan secara langsung (memasukkan panel pada oven bersuhu tinggi) dengan pintu masuk sama dengan pintu keluar (one way system) akan menyebabkan ketidakstabilan pada suhu oven yang selanjutnya akan menyebabkan rendahnya kualitas enamel yang dihasilkan.
 
Sumber : http://darkofjoker.blogspot.com